Langsung ke konten utama

HEY AUTUMN.. HEY KOREA..

Originally written on 2/13/13, 2:00 AM

Saya ingat, dulu sewaktu saya masih sekolah, senang sekali ketika liburan Bapak dan Ibu mengajak saya dan kakak saya jalan-jalan ke luar kota. Bersyukur dulu Ibu bekerja di bagian office sebuah maskapai penerbangan semi BUMN, jadi untuk terbang atar pulau Indonesia kami mendapat dispensasi pembayaran. Hmm.. mungkin karena ingatan yang menyenangkan ketika kami diajak berlibur ke luar kota itu yang membuat saya sampai saat ini hobi jalan-jalan. Alhamdulillah, setelah menabung cukup lama, akhirnya saya bisa mewujudkan mimpi saya jalan-jalan ke sebuah negeri yang awalnya hanya saya lihat dari drama-dramanya saja. Ya, Korea Selatan merupakan sebuah Negara sebagai objek tujuan saya untuk berwisata jika saya sudah berhasil mengumpulkan uang. Jujur, sebelumnya saya hanya menargetkan untuk bepergian ke Negara asia tenggara saja, tapi karena restu dari Yang Maha Kuasa, akhirnya saya bisa pergi ke Negara ini.
Di Korea, awal Oktober ini sedang beriklim sejuk. Suhu udaranya sekitar 17 sampai 20 derajat, karena saat ini musim di Korea adalah musim gugur, awal musim gugur tepatnya. Jadi, persiapan untuk pakaian-pakaian dingin tak terlalu merepotkan. Saya hanya cukup membawa jaket atau sweater saja, karena baju saya sendiri juga sudah berlapis (luckily I’m a hijaber ;p). hmm… well, mungkin saya akan memulai cerita mengenai pengalaman dan apa yang saya dapat di Korea dengan tulisan ini.
Tempat yang pertama kali ketika menginjakkan kaki saya di negeri itu adalah Everland.. well bukan pilihan yang tepat sebenarnya.. tapi tetap oke mengingat untuk lebih baik saving the best for last. Bagi yang suka pergi ke Dunia Fantasi, mungkin mereka akan menyukainya. Tapi berhubung saya sudah bukan umurnya lagi pergi ke tempat-tempat seperti itu, Everland bagi saya hanya sekedar sebuah taman ria yang lebih jumbo dibanding Dufan. Yang menarik perhatian saya hanyalah cable car-nya, festival yang dihiasi bubble di sekitar kita berdiri (saya lupa nama festivalnya), dan warna-warna pohonnya yang sudah mulai berubah warna di awal musim gugur ini.





Selanjutnya adalah Yeoju Premium Outlet. YPI ini tak ubahnya seperti mall yang isinya hanya menjual barang barang ‘brand’ saja, namun tidak di dalam sebuah bangunan tinggi mewah seperti di Indonesia.  Well, tidak ada mall mewah di sana. Namun, dengan bangunan outlet seperti itu untuk tiap ‘brand’, bagi saya malah suasananya terasa lebih asyik untuk berbelanja, meskipun saya sendiri tidak berbelanja (saya memang tidak doyan belanja :p).


Setelah itu pun kami ke penginapan untuk bermalam. Tapi kami tidak menginap di Seoul. Kami menginap di daerah pegunungan, sehingga esok harinya kami bisa langsung mengunjungi mount sorak. Sampai di hotel kira-kira pukul 9 malam. Suhu saat itu diperkirakan 15 derajat. Saya yang memang tak biasa dengan suhu dingin, langsung berlari ke dalam hotel. Hotel tersebut lumayan nyaman. Pagi harinya sebelum rombongan berkumpul, saya sudah terleboh dahulu siap dan berjalan-jalan di luar hotel. Kabut saat itu tebal sekali. Tapi saya cukup menikmatinya karena saya tak mungkin bisa melihat hal seperti itu di Jakarta.




Pukul 8 setelah makan pagi kami berangkat menuju kuil (sungguh saya lupa namanya.. :p). Di situ pemandnagannya sangatlah indah karena musim gugur sudah tiba. Daun-daun mulai berubah warna, padahal di Seoul belum terlihat daun-daun yang berwarna seperti itu, mungkin karena daerah pegunungan lebih sejuk dan daun-daun lebih cepat berguguran untuk menyambut musim dingin.




Setelah itu kami ke Teddy Bear museum. Saya bukan pecinta boneka, tapi kalau bertanya apakah saya menyukai Teddy Bear, tentu saya akan menjawab ‘ya’. Namun saya tak membeli satupun teddy bear di sana.. bukan karena saya tak berminat, tapi selain karena duit saya yang terbatas, karena ada beberapa boneka pula yang ternyata masih diproduksi dari negara kita sendiri. Jadi, rugi lah kalau beli... lebih baik beli di Indonesia saja.

Kemudian waktunya mendaki Mount sorak. Sungguh awal musim gugur ini memanglah waktu yang tepat untuk mengunjungi tenpat ini. Daun-daun yang mulai berwarna dan udara yang sejuk juga pemandangan pegunungan yang indah sungguh rugi kalau dilewatkan.





Waktunya kami kembali ke hotel karena waktu sudah sore. Kami harus beristirahat cukup supaya esoknya kami bis amengunjungi nami Island, tempat syuting drama korea ‘Winter Sonata’. Di hotel yang baru ini, yang juga masih terletak di daerah perbukitan, ternyata lebih nyaman dari yang sebelumnya. Pemandnagan di depan hotel pun tak kalah indah. Benar-benar sebuah pengalaman yang indah buat saya.




Esok pun kami mengunjungi Nami Island. Nami Island sebenarnya adalah pulau yang di modifikasi oleh pemerintah Korea Selatan setelah tempat itu menjadi terkenal lewat drama Winter Sonata. Pemerinta Korea pun memperindah pulau itu sehingga dapat menjadi objek pariwisata korea yang cukup diminati turis manca negara.





Nami Island pun selesai dikunjungi. Kami pun kembali ke Seoul, dan mengawali perjalanan kami di Seoul, kami diajak mencoba membuat kimchi dan mengenakan pakaian tradisional korea.



 Gyeoungbokgung palace adalah tempat selanjutnya. Tempat ini adalah warisan sejarah Korea di mana ketika itu Korea masih diperintah oleh kaisar di masa dinasti Joseon. Gyeoungbokgung palace adalah tempat tinggal raja-raja joseon saat itu.




Esoknya adalah hari bagi kami untuk berbelanja di Dong dae Mun market. Saya hanya membeli sedikit oleh oleh untuk keluarga dan kerabat saya (duit saya memang sangat terbatas :D). Kemudian sebagai makan malam perpisahan, kami pun dijamu di restaurant Tony Roma’s yang terkenal itu sehingga malam harinya kami dapat tidur dengan pulas sehingga esok kami dapat melakukan perjalanan panjang ke tanah air dengan lebih segar.



Tiba waktunya meninggalkan Korea Selatan. Alhamdulillah segalanya lancar. Ternyata Allah itu memang maha Besar.. bagaimana tidak? Tak akan cukup bagi kita untuk mengeksplor keindahan alam ciptaanNya. Dan Alhamdulillah, dengan melihat ciptaanNya yang luas itu, saya makin merasakan kebesaranNya dan sentuhanNya di kalbu saya.


See you Korea...!!




















Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEW FRIEND, KUALA LUMPUR, AND HYUKOH CONCERT

Originally written on  5/30/17, 1:24 AM There’s an indie band from South Korea that I love so much, call them Hyukoh. Months ago I made a promise to myself if they came to Malaysia or Singapore I was gonna see their concert. I made that promise because it’s still uncertain about Hyukoh performing in Indonesia very soon. Well, God always hears me I know. The band was invited to Kuala Lumpur by Urbanscapes, a music & art festival in KL, Malaysia. Thanks God, I still had some savings in my account that could be budgeted for another travelling. Feeling lonely thinking that I wouldn’t have a companion to see them, I started lurking Hyukoh hashtag on twitter. Finally, I found someone there who was also willing to see Hyukoh in Malaysia. Her name is Kiki and I messaged her personally. Then you know... we clicked because of Hyukoh. We got the ticket (thanks to Kiki), we got the cheapest  round flight ticket and also budget hostels for 3 nights in KL. Besides Kiki, I hav...

ANOTHER YEAR, THE OTHER SHORT TRIP IN SINGAPORE

Originally written on  11/8/14, 6:52 PM Yak. Akhirnya saya melewati sidang tesis itu. Dan berhasil. Alhamdulillah. Semua yang saya takutkan, bahwa saya tidak akan pernah bisa menyelesaikan kuliah strata 2 saya ini, ternyata tidak terjadi. Yang terjadi adalah, ketika kita berniat baik, Allah pun pasti mengabulkan.  Dan setelah itu, apa lagi goal baru saya? Hmmm... biar saya pikirkan dulu. Nah sementara itu, untuk melepas penat, saya lebih baik refreshing dulu dengan mengadakan short travelling ke negara tetangga, Singapura. Yeah, saya memang sudah pernah, tapi apa salahnya kalau ingin refreshing dengan menekan budget, saya ke sana lagi? Dan ternyata, tetap menyenangkan. Saya hanya berdua saja dengan teman saya, Naning, merencanakan mengunjungi Singapura.  Karena Naning saat ini tinggal di Solo, otomatis saya yang harus berburu tiket pesawat ketika ada pameran GATF di JHCC. Dengan bekal telephone genggam untuk beromunikasi satu sama lain, Naning dan saya ...

DIENG: Negeri di hamparan awan

Originally written on  7/30/13, 6:24 AM Awalnya, saya dan saudara saya, hendak ke Peucang Island. Namun berhubung sebelumnya kami sudah ke Belitung, yang banyak menampilkan wisata lautnya, kami akhirnya lebih memutuskan untuk naik gunung saja. Dieng lah pilihan kami. Saya dan saudara saya agak kecewa dengan kondisi yang ternyata tidak memungkinkan agar perjalanan bisa sesuai persis seperti yang dituliskan di itinerary. Kenapa bisa begitu? Yak... perjalanan kami di mulai hampir tiga jam lebih terlambat dari yang tertera di itinerary. Seharusnya pukul 6 sore kami sudah berangkat, namun pukul 9 kami baru dapat merasakan bahwa roda mobil mulai berputar. Perjalanan ke Dataran Tinggi Dieng yang diperkirakan hanya berkisar selama 14 jam, ternyata pun meleset jauh. Perjalanan tersebut menempuh hingga 20 jam lamanya, sehingga kami langsung menuju penginapan. Saking lelahnya, saya langsung tertidur, padahal saudara saya dan semua rombongan lain masih berangkat lagi untuk melihat festival l...