Originally written on 11/8/14, 6:52 PM
Yak. Akhirnya saya melewati sidang tesis itu. Dan berhasil. Alhamdulillah. Semua yang saya takutkan, bahwa saya tidak akan pernah bisa menyelesaikan kuliah strata 2 saya ini, ternyata tidak terjadi. Yang terjadi adalah, ketika kita berniat baik, Allah pun pasti mengabulkan.
Yak. Akhirnya saya melewati sidang tesis itu. Dan berhasil. Alhamdulillah. Semua yang saya takutkan, bahwa saya tidak akan pernah bisa menyelesaikan kuliah strata 2 saya ini, ternyata tidak terjadi. Yang terjadi adalah, ketika kita berniat baik, Allah pun pasti mengabulkan.
Dan setelah itu, apa lagi goal baru saya? Hmmm... biar saya pikirkan dulu. Nah sementara itu, untuk melepas penat, saya lebih baik refreshing dulu dengan mengadakan short travelling ke negara tetangga, Singapura. Yeah, saya memang sudah pernah, tapi apa salahnya kalau ingin refreshing dengan menekan budget, saya ke sana lagi? Dan ternyata, tetap menyenangkan.
Saya hanya berdua saja dengan teman saya, Naning, merencanakan mengunjungi Singapura. Karena Naning saat ini tinggal di Solo, otomatis saya yang harus berburu tiket pesawat ketika ada pameran GATF di JHCC. Dengan bekal telephone genggam untuk beromunikasi satu sama lain, Naning dan saya akhirnya sepakat membeli tiket promo Garuda yang lumayan murah. Untuk hotel, kami masing-masing browsing di internet mencari penginapan murah tapi strategis dan bersih. Akhirnya kami pun sepakat untuk menginap di 5footway Inn Project Chinatown 2. Kami memesan voucher menginap melalui Traveloka.
Setelah sebulan, akhirnya tiba saatnya kami berangkat ke singapura. Saya dan Naning bertemu langsung di Bandara Soetta, karena Naning langsung dari Solo dengan menggunakan penerbangan pagi. Namun sayangnya, pesawat kami delay satu setengah jam karena masalah teknis. Padahal jika tidak terlambat, saya sudah merencanakan beberapa kunjungan ketika sampai nanti di Singapura. Tapi tak apalah. Setelah menunggu satu setengah jam, akhirnya pun kami boarding juga dan terbanglah kami menuju Singapura.
Satu jam 20 menit kemudian, pesawat kami pun mendarat di bandara Changi. Di sinilah sasar menyasar kami dimulai. Kami masuk di terminal 3 bandara Changi. Yang mana, pada saat akan ke imigrasi dan ke MRT station, kami harus naik sky train dulu menuju terminal dua. Dan itu ternyata hanya sekali pemberhentian. Pada saat sky train berhenti, kami tidak turun, dengan sok tau kami pikir di pemberhentian selanjutnya lah kami turun. Padahal tinggal kami berdua saja di kereta itu, tapi kami tetap percaya diri bahwa bukan disitulah kami turun. Tapi ternyata sky train kembali lagi ke terminal 3. Dan orang2 yang mengantri di belakang kami tadi (yang tidak mendapat giliran masuk sebelumnya), masuk ke dalam kereta dan bertemu kembalilah kami dengan mereka. Dan kami berdua hanya duduk saja di kereta itu (malu..hehehe) yang kemudian balik lagi ke pemberhentian di mana tadi kami tidak turun. Dan kali ini, tentu saja kami turun. Hehe. Saya pun bergumam pada Naning “Di sini aja udah nyasar Ning...”.
Yes, here we were.. Chinatown. Kenapa dari semua tempat di Singapura kami memilih Chinatown untuk dikunjungi pertama kali? Hyak, karena di situlah kami akan menginap selama dua malam di negara kecil ini. Nama hostel kami adalah 5footway inn project chinatown 2. Yang membuat saya terkesan dengan hostel ini adalah letaknya yang snagat strategis. Keluar dari stasiun MRT kami hanya perlu menyusuri jalan Pagoda Street di mana banyak toko-toko kecil menjual pernak pernik khas Chinatown di negara ini. Sampai di ujung jalan, tadaaaa... kami sudah bisa dengan jelas melihat hostel tempat kami akan menginap itu. Kami hanya perlu menyebrang jalan.
Lobby hostel tersebut pun juga nyaman. Interiornya sederhana dan minimalis namun rapih, modern, dan bersih. Terdapat dua komputer yang disediakan untuk para tamu supaya dapat browsing mengenai tujuan-tujuan wisata di Singapura. Proses check in pun mudah sekali. Dengan hanya menunjukkan voucher dari traveloka, kami pun diberikan kunci dan diantar ke kamar kami. Kami memesan kamar twin, shared bathroom. Walaupun tempat tidurnya adalah “bunk bed”, tapi tidak mengecewakan kok. Oh, tapi karena saya tidur di atas, ada satu yang saya kurang puas dengan tempat tidurnya, yaitu tangganya yang kurang nyaman, pegangannya agak kurang oke.. tapi alhamdulillah tidur saya tetap nyenyak kok J.
Baiklah sesampainya kami di kamar kami, kami menaruh barang-barang kami, istirahat sekitar setengah jam, lalu kami bersiap-siap lagi pergi. Kali ini kami berencana ke Clarke Quay. Clarke Quay adalah tempat ‘tongkrongan’ di Singapura yang terletak di sepanjang pinggir sungai. Clarke Quay ramai dikunjungi orang ketika malam hari. Banyak kafe berjajar disepanjang tepi sungai tersebut. Dan ada pula perahu yang dihiasi dengan lampu yang juga bisa dinaiki oleh para pengunjung dengan membayar... ehm saya kurang tahu harganya karena kami tidak naik perahu tersebut.. tapi katanya sih seitar 18 dollar. Untuk ke Clarke Quay, saya dan Naning hanya perlu naik MRT dengan satu kali pemberhentian. Mudah sekali kan? Saat itu pukul setengah 8 malam dan lampu lampu di clarke quay sudah benderang menghias gelap. Saya dan Naning berjalan di pinggir sungai sambil menikmati benderangnya lampu lampu itu dan mengambil foto. Hingga pukul setengah 9, kami sudah merasa lapar dan pergi lah kami mencari makan. Untuk aman, kami makan di restoran fast food Burger King di Clarke Quay. Kami memesan paket yang hanya seharga 3.8 dollar. Lumayan murah kan? Dan porsinya pun lumayan membuat perut kami kenyang. Kami di situ hingga sekitar pukul 10 malam dan kami kembali kepenginapan kami untuk beristirahat.
Esoknya kami bangun dengan segar bugar. Jam 6 kami sudah ke kamar mandi untuk menghindari orang-orang yang sudah mulai pada mandi. Jam 7 pun kami sudah siap. Sebelum breakfast, kami jalan-jalan dulu di seitar hostel. Saya suka suasananya yang sepi dan bersih.. pastinya jarang lah kita temukan hal ini di jalan2 atau gang2 yang ada di Jakarta. Karena itu, seperti biasa, mungkin menurut orang tidak terlalu penting untuk hanya mengambil gambar di jalan2 biasa. Tapi saya selalu menyukainya... karena keadaan jalan2 atau gang2 tersebut menggambaran kehidupan sehari hari tempat itu. Setelah puas melihat-lihat, kami pun makan pagi di ruangan yang sudah disediakan pihak hostel. Menunya konsisten setiap pagi, yaitu roti bakar dan sereal, juga minuman minuman hangat seperti milo dan teh tarik. Jangan harap semuanya sudah disediakan matang, di sini kitalah yang harus memanggang roti dan membuat sereal sendiri. Setelah itu pun kita harus menyuci piringnya sendiri. Tapi di situlah seninya. Dan saya suka J. Setelah itu, kami ke lobby untuk browsing tempat-tempat yang akan kami kunjungi dengan menggunakan internet yang sudah disediakan. Tapi karena kami gaptek, akhirnya pun kami tetap menggunakan smart phone kami untuk browsing :p. Oh ya, satu lagi kelebihan hostel ini, wi fi gratis dan tentunya aksesnya yang cepat sekali. Usai browsing, akhirnya kami memutuskan untuk melakukan 3 aktifitas pada hari itu. Yang pertama adalah ke sentosa island mengunjungi sea aquarium, lalu belanja oleh oleh di chinatown dan ke hostel dulu untuk solat, dan yang terakhir ke Marina Bay yaitu ke Gardens by the Bay.
Menuju Sentosa Island, kami menggunakan MRT menuju harbour front, lalu masuk ke dalam vivo city. Dari vivo city kami naik kereta menuju Sentosa dan turun di pemberhentian pertama. Sembari berjalan sebelum ke sea aquarium, kami menghampiri patung merlion sentosa dulu untuk berfoto, walaupun kami tidak menghampiri sampai pada jarak yang dekat. Yang penting patung merlionnnya dapat lah... hehehe. Kami juga tak lupa foto di depan logo universal studio... ya tahun lalu memang sudah pose di situ... tapi kan tahunnya beda.. hihi. Sampailah kami di loket sea aquarium. Harga tiketnya 38 dollar. Ya, lumayan mahal. Tapi saya tidka menyesal kok. Di dalam sea aquarium, kami melihat banyak jenis-jenis ikan unik yang ada di laut. Yang paling mengesankan adalah sebuah aquarium yang cukup besar yang banyak ikan yang belum pernah saya lihat di situ. Well, kalau suruh disebutkan namanya apa saja, pengetahuan saya masih kurang ;p. Tapi berada di sea aquarium cukup membayar keingin tahuan saya soal bawah laut. Dulu sekali saya pernah snorkeling di pulau belitung, tapi tak terlalu banyak ikan-ikan aneh yang temui... salah saya juga sih karena saya tidak berani snorkeling jauh jauh dari orang... not good at swimming hehehe... tapi kalau ada kesempatan saya mau lagi snorkeling tuh.. I love fish :p. Oke, balik lagi ke sea aquarium. Setelah lumayan lelah mengelilingi seisi sea aquarium, kami memutuskan tidak meneruskan perjalanan kami di sentosa. Kami sudah kepalang lapar dan kembali ke vivo city. Di situ kami makan di foodcourt. Sekali lagi kami ingin makan yang aman, yang halal. Jadi kami memilih makan nasi padang saja. Saya memesan nasi dengan lauk rendang dan perkedel. Yang unik bagi saya, rendangnya bukan daging sapi melainkan daging ‘lamb’. Perkedelnya pun enak. Harganya 5 dollar, di tambah minum 2 dollar. Setelah itu kami berbelanja cokelat sebentar dan kembali ke chinatown.
Sebelum menuju hostel untuk solat, kami menyempatkan diri untuk membeli titipan pesanan dari sanak kami di Jakarta. Kami berkeliling di pagoda street selama satu jam. Di hostel, usai solat, kami istirahat dulu sekitar satu jam kemudian bersiap siap untuk pergi lagi.
Dan di sinilah kami sore itu, Gardens by the Bay. Mudah sekali mencapai tempat itu dengan menggunakan MRT. Cukup menggunakan train jalur biru dan turun di pemberhentian Bayfront. Kali ini tak ada sasar menyasar. Singapuranya sendiri lebih mudah daripada Changi.. hehehe. Oke, apa yang bisa di lihat di gardens by the bay? Taman, itu sudah pasti. Futuristic tree, itu pun pasti. Tapi yang mengesankan bagi saya adalah jika kita melihat gardens by the bay dari atas. Untuk itu kami membayar cukup dengan 5 dollar saja. Kami menaiki lift dengan hanya satu kali pemberhentian. Sampai di atas. Hmmm... ternyata lumayan tinggi juga kalau kita lihat ke bawah.. Naning,teman saya sempat tidak berani menyusuri jembatan itu.. tapi akhirnya pun kami berada di tengah-tengah jembatan dan dia tampak menikmatinya. Yang membuat seru, ketika angin berhenbus, jembatan itu sedikit bergoyang... hehehe. Tapi tenang saja, konstruksinya tidak sembarangan kok.. kuat. Kami lumayan lama berada di atas. Sampai ketika lelah kami kembali turun dan duduk-duduk sambil menikmatisuasana sekitar. Hari mulai gelap, kami masih di tempat itu. Lampu-lampu mulai menyala, begitu juga lampu yang memperindah pohon-pohon raksasa buatan itu. Dan pastinya kami tidak melewatkan moment itu untuk mengabadikan gambar kami di sana. Setelah itu, sekitar pukul 8 malam kami kembali ke Chinatown dan makan di Yoshinoya. Oh ya, di gardens by the bay kami tidak mengunjungi cloud forest, karena kami memutuskan untuk tetap menyisakan duit kami.
Akhirnya pagi di hari ke 3 tiba. Kami pun packing dan bersiap-siap. Sebelum breakfast, kami kembali jalan-jalan di seitar hostel dan mengambnil foto. Kami check out setelah kami selesai dengan breakfast kami.
And finally, kami kembali ke Changi. Alhamdulillah tidak ada delay lagi. Pesawat kami membawa kami kembali lagi ke Jakarta. Sekali lagi, Alhamdulillah. Perjalanan kali ini tetap terasa menyenangkan walaupun santai dan dengan budget terbatas.
Baiklah.. waktunya kembali ke rutinitas. Next, tahun depan semoga bisa kembali diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk berjalan-jalan lagi. Ke mana pun itu, jika kita menjalaninya dengan senang.. ternyata dapat meninggalkan memori yang sangat indah pula. Kuasa Tuhan, ya..
Komentar
Posting Komentar